Century.co.id, (Pohuwato) – Kabar tak sedap kembali terdengar dari dunia pendidikan di Kabupaten Pohuwato. Seorang kepala sekolah diduga telah memotong bantuan siswa dan belum menyalurkan bantuan tersebut bagi 13 pelajar di SMK N 1 Patilanggio, Desa Dulomo, Kecamatan Patilanggio, Kabupaten Pohuwato, Selasa (21/02/2023).
Saat di hubungi Oleh Awak Media Century.co.id, Keluarga siswa penerima beasiswa melalui media Whatsapp menceritakan kronologis terkait penyaluran Beasiswa yang mengganjal di SMK N 1 Patilanggio.
Yusran Halidu, Menjelasakan dari awal proses pencairan untuk semua penerima beasiswa ini ada sekitar 70-an lebih dan proses pencairannya melalui bank, tetapi bukan siswa tersebut melainkan oknum kepala sekolah SMK 1 N Patilanggio, alasannya ada siswa yang jauh dari jangkauan, sehingganya di kumpulkan semua siswa penerima beasiswa dan di buatkan surat kuasa bahwa yang menerima beasiswa di Bank itu bisa diwakilkan oleh Kepala Sekolah.
Ketika beasiswa ini sudah cair, langsung dibawah ke sekolah oleh oknum kepala sekolah tersebut. Sesampainya di sekolah Oknum tersebut langsung mengumpulkan siswa penerima beasiswa.
Lanjut Yusran, untuk kelas 3 di potong biaya ujian kompetensi dasar dan untuk kelas 2 itu ada potongan biaya kegiatan PKL, tetapi hal ini hanya kesepakatan oknum kepala sekolah dengan siswa penerima beasiswa tidak melibatkan orang tua siswa.
Untuk saat ini masih ada 13 orang siswa yang tersisa dari daftar nama-nama penerima beasiswa yang belum di salurkan, yang sebelumnya terdapat 16 siswa penerima beasiswa dan dari 16 orang ini hanya 3 orang yang sudah di salurkan.
“Tetapi, sudah ada temuan investigasi dari Ombudsman pada bulan Desember Tahun 2022 lalu, dari bulan Desember Sampai dengan saat ini bulan Februari tahun 2023 dari 16 orang penerima hanya 3 orang yang sudah di salurkan,” jelas Yusran.
Hal ini, saya melihat kejanggalan dalam penyaluran Beasiswa tersebut, logikanya kalaupun dari 16 orang ini tidak bisa disalurkan beasiswa Kenapa ada tiga orang nama yang sudah disalurkan sementara yang 13 orang belum disalurkan dan sampai saat belum ada kejelasan untuk penyaluran terhadap 13 orang penerima beasiswa tersebut.
Saya sebagai keluarga siswa dan sebagai alumni Angkatan pertama di SMK N 1 Patilanggio menyesalkan tindakan oknum kepala sekolah sebagai pimpinan di SMK N 1 Patilanggio saat ini. Dengan dugaan tersebut, karena menurut kami sebagai alumni Meskipun sekarang sudah tidak lagi di sana tetapi kami tetap mau menjaga almamater tersebut dengan baik.
Dalam hal ini, saya selaku alumni mengapresiasi terobosan yang di lakukan oleh pak elnino karena begitu peduli dengan siswa-siswi yang ada, Tetapi niat baik itu malah di sabotasi dan di kebiri oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Dengan adanya dugaan yang dilakukan oleh oknum kepala sekolah ini, menurut saya semacam ada yang mengganjal dan tidak sesuai dengan penyaluran beasiswa tersebut.
“Jadi, saya berharap pemerintah daerah sampai ke pemerintah provinsi harus memberikan sanksi yang tegas berupa mutasi dari sekolah SMK Negeri 1 Patilanggio karena oknum kepala sekolah tersebut sudah tidak pantas lagi berada di sana, Kalau dibiarkan hal ini jangan sampai menjadi contoh buat skolah lain,” harap Yusran dengan nada tegas.
Sampai saat ini, kami dari Awak media lagi berusaha untuk menghubungi oknum kepala sekolah, untuk di mintai tanggapan terkait dugaan tersebut.(DAD)