Century.co.id (Pohuwato) – Sebagai daerah yang didiami oleh multi etnis dan agama, mari terus kita rawat kebersamaan dan moderasi dalam agama yang menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi dan persatuan sebagai sesama masyarakat gorontalo yang religius, yang menjunjung tinggi semangat persatuan dan persaudaraan sebagaimana kita dapat mengambil makna dan hikmah dari perayaan paskah. Demikian disampaikan Bupati Pohuwato, Saipul A. Mbuinga ketika membuka perayaan paskah oikumene gorontalo tahun 2022 di gereja Desa Londoun Kecamatan Popayato Timur, Kamis, (19/05/2022).
Turut hadir pada kegiatan itu Kakan Kemenag Pohuwato, Ust. Fahri Djafar, Anggota DPRD, Jenny Tulung, Kabag Kesra, Ibrahim Hanapi, Plh. Pembimas Islam Provinsi Gorontalo, Ketua Sinode GPIG dan Ketua Humas PGI, Ketua Majelis Daerah GPDI, Pengurus Bamagnas Provinsi Gorontalo.
Lanjut Bupati Saipul, diantara makna paskah itu adalah tidak ada yang abadi, artinya hidup tidak selalu penuh dengan kebahagiaan,terkadang kita bisa bahagia sesaat lalu datang kesedihan. Lalu tiba-tiba akan muncul langit cerah dan matahari yang terbit, begitulah seterusnya maka semuanya tidak ada yang abadi.
Selaku pemerintah daerah, Bupati Saipul berharap melalui momentum perayaan paskah kiranya para tokoh agama dapat terus berperan dan berkontribusi dalam upaya ikut menjaga kerukunan antar umat beragama, membangun kesatuan dan keutuhan nasional, karena kerukunan adalah kunci utama dalam menjaga keutuhan bangsa. “Akhir sambutan ini, kami ucapkan selamat merayakan paskah tahun 2022, semoga seluruh umat kristiani makin maju dan kuat dalam kebersamaan dengan semua elemen bangsa dalam menjaga persatuan dan memajukan pembangunan bagi kemaslahatan bangsa, dan negara, dan khususnya dalam membangun kesejahteraan di bumi gorontalo dan khususnya kabupaten pohuwato.
Pembukaan perayaan paskah ditandai dengan pemukulan gong oleh Bupati Saipul Mbuinga dan pemasangan obor.(DAD)
